Jumat, 23 Desember 2011

Tingginya Jiwa Nasionalisme Masyarakat Sebatik

(Berita Daerah-Kalimantan) Kurangnya pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas yang memadai di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, ternyata tidak mengubah dan mengurangi jiwa nasionalisme masyarakat yang tinggal di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Meski Pulau sebatik terbelah menjadi dua, yaitu Pulau Sebatik milik Indonesia dan Pulau Sebatik milik Malaysia, namun tidak ada keinginan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Sebatik untuk memilih menjadi Warga Negara Malaysia.

"Walaupun kami berkehidupan serba kekurangan, namun kami tetap menjadi Warga Negara Indonesia. Indonesia merupakan tanah kelahiran kami," kata salah seorang warga Sebatik, Jemma (50), yang rumahnya tak jauh dari pos pengamanan perbatasan di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat, Rabu (21/9).

Jemma yang rumahnya terbelah menjadi dua, yakni ruang tamunya berada di Indonesia dan dapur berada di Malaysia, mengatakan, kurangnya fasilitas yang memadai di Pulau sebatik ini, seperti halnya air bersih. Pasalnya, sebagian besar masyarakat mengandalkan air tadah hujan dan sumur untuk keperluan air minum dan mandi cuci kakus (MCK).

Selanjutnya"
http://beritadaerah.com/article/kalimantan/46348

1 komentar:

  1. Jadi warga Indonesia yang sekarang jadi warga Malaysia di Sabah sekarang datang dari mana? Hal ini tak mungkin terjadi kalau mrk miliki semangat nasionalisme

    BalasHapus